Selasa, 15 Februari 2011

Mitos daun ketapang





Oleh monex
Semua orang yang memelihara ikan cupang, baik hias ataupun aduan mengetahui daun ketapang. Daun ketapang memang memiliki peran penting dalam pemeliharaan ikan cupang. Daun ketapang sering dianggap sebagai air sakti yang dapat menyembuhkan penyekit ikan cupang. Pada dasarnya anggapan tersebut kurang tepat. Hal tersebut dikarenakan ikan cupang dapat menormalkan Ph air sehingga mencapai titik yang ideal. Ketika tercapai titik ideal maka ikan akan hidup dengan nyaman sehingga kesehatannya ikut terpengaruh.

Kebanyakan ikan hias dari daerah tropis hidup di sungai dan danau. Lingkungan yang paling baik dan nyaman adalah black water. Balack water adalah air yang berwarna cokelat tua kekuning-kuningan. Air yang berwarna demikian memiliki kandungan unsure organic yang tinggi.

Ikan cupang yang hidup dalam rendaman air ketapang akan kita jumpai lebih indah, sehat, dan atraktif. Hal ini dikarenakan kondisi air sesuai dengan habitat aslinhya di alam liar.

sosok pohon ketapang tinggi besar dan agak menyerupai bentuk pagoda. Cabangnya sangat banyak dan rimbun dengan daun yang cukup lebar. Jika daunnya menua akan berubah warna dari hijau menjadi merah pekat dan akhirnya menjadi berwarna cokelat kering.

Ketapang dalam bahasa ilmiah adalah terminalia catappa, atau sering disebut dengan kenari tropis, badamier, kenari jawa, amandier de Cayenne, kenari liar, Indian almond, myrobalan, Malabar almond, Singapore almond, Huu kwang, Sea almond, kobateishi). Pohon ketapang menghasilkan racun padsa daunnya yang berguna untuk melindungi dari gangguan serangga dan parasit. Oleh karena itu kita tidak akan menemukan pohon ketapang diserang oleh hama. Daun yang kering ketika terendam air akan menghasilkan air yang berwarna kuning kecoklatan. Air tersebut mengandung asam organic seperti humic dan tannic.

Daun ketapang kering menghasilkan asam organic seperti humic dan tannic. Daun ketapang juga berguna untuk menurunkan pH air. Hal ini akan menciptakan kondisi air yang ideal untuk cupang kita.

Tannic dan humic berguna untuk membunuh bakteri. Humic juga dapat mengkondisikan kandungan logam yang berlebihan dan berbahaya bagi ikan. Air daun ketapang mempunyai efek detoksifikasi terhadap ikan cupang. Jika berlebihan dalam penggunaannya akan menurunkan pH air pada keadaan yang tidak stabil dan justru membahayakan kesehatan ikan.

Mitos air rendaman ketapang sebagai 'air sakti' sebenarnya kurang tepat. Rendaman daun ketapang baik diberikan pada ikan cupang hias agar siripnya tetap indah dan terjaga.

Senin, 14 Februari 2011

Mitos daun ketapang





Oleh wongbanyumas

Semua orang yang memelihara ikan cupang, baik hias ataupun aduan mengetahui daun ketapang. Daun ketapang memang memiliki peran penting dalam pemeliharaan ikan cupang. Daun ketapang sering dianggap sebagai air sakti yang dapat menyembuhkan penyekit ikan cupang. Pada dasarnya anggapan tersebut kurang tepat. Hal tersebut dikarenakan ikan cupang dapat menormalkan Ph air sehingga mencapai titik yang ideal. Ketika tercapai titik ideal maka ikan akan hidup dengan nyaman sehingga kesehatannya ikut terpengaruh.

Kebanyakan ikan hias dari daerah tropis hidup di sungai dan danau. Lingkungan yang paling baik dan nyaman adalah black water. Balack water adalah air yang berwarna cokelat tua kekuning-kuningan. Air yang berwarna demikian memiliki kandungan unsure organic yang tinggi.

Ikan cupang yang hidup dalam rendaman air ketapang akan kita jumpai lebih indah, sehat, dan atraktif. Hal ini dikarenakan kondisi air sesuai dengan habitat aslinhya di alam liar.

sosok pohon ketapang tinggi besar dan agak menyerupai bentuk pagoda. Cabangnya sangat banyak dan rimbun dengan daun yang cukup lebar. Jika daunnya menua akan berubah warna dari hijau menjadi merah pekat dan akhirnya menjadi berwarna cokelat kering.

Ketapang dalam bahasa ilmiah adalah terminalia catappa, atau sering disebut dengan kenari tropis, badamier, kenari jawa, amandier de Cayenne, kenari liar, Indian almond, myrobalan, Malabar almond, Singapore almond, Huu kwang, Sea almond, kobateishi). Pohon ketapang menghasilkan racun padsa daunnya yang berguna untuk melindungi dari gangguan serangga dan parasit. Oleh karena itu kita tidak akan menemukan pohon ketapang diserang oleh hama. Daun yang kering ketika terendam air akan menghasilkan air yang berwarna kuning kecoklatan. Air tersebut mengandung asam organic seperti humic dan tannic.

Daun ketapang kering menghasilkan asam organic seperti humic dan tannic. Daun ketapang juga berguna untuk menurunkan pH air. Hal ini akan menciptakan kondisi air yang ideal untuk cupang kita.

Tannic dan humic berguna untuk membunuh bakteri. Humic juga dapat mengkondisikan kandungan logam yang berlebihan dan berbahaya bagi ikan. Air daun ketapang mempunyai efek detoksifikasi terhadap ikan cupang. Jika berlebihan dalam penggunaannya akan menurunkan pH air pada keadaan yang tidak stabil dan justru membahayakan kesehatan ikan.

Mitos air rendaman ketapang sebagai 'air sakti' sebenarnya kurang tepat. Rendaman daun ketapang baik diberikan pada ikan cupang hias agar siripnya tetap indah dan terjaga.

Tehnik pembesaran dengan menggunakan arus


Oleh monex

Kita sering menemukan keramba atau jaring apung di daerah perairan di sekitar kita. Dalam keramba tersebut terdapat ikan yang hidup secara bersama. Ikan yang dipelihara dalam keramba dengan arus yang deras akan lebih cepat besar dari ikan yang hidup di air yang tidak bergerak. Walaupun tehnik keramba biasa digunakan untuk ikan konsumsi berukuran besar macam mujair, mas, ataupun nila merah. Kita dapat mengambil prinsip dasar dari tehnik keramba yakni adanya arus air. Dalam hal pembesarana burayak cupang tehnik ini dapat dipergunakan. Tehnik ini terbukti mempercepat pertumbuhan burayak cupang. Apalagi jika ditunjang dengan pemberian pakan yang banyak. Namun kita tidak mempergunakan keramba yang diletakkan di perairan terbuka. Sebab burayak cupang berukuran sangat kecil dan terlalu lemah untuk melawan arus di perairan terbuka.

Arus air yang bergerak biasanya mengandung banyak oksigen yang membantu pertumbuhan ikan. Oksigen tersebut terlarut ke dalam air setelah dipecah oleh aliran air yang masuk ke dalam wadah dan menimbulkan gelembung. Oksigen tersebut dapat memperlancar metabolisme ikan kita. Selain kaya akan oksigen terlarut air yang mengalir akan membuat ikan selalu bergerak aktif. Ikan yang aktif bergerak membutuhkan banyak kalori untuk pembakaran. Kalori tersebut nantinya akan berubah menjadi energi dan sebagian diserap tubuh untuk mempercepat pertumbuhan. Oleh karena itulah ikan yang dibesarkan dalam air yang berarus membutuhkan banyak pakan guna menunjang aktivitasnya.

Untuk aplikasi pada ikan cupang cukup menggunakan kolam yang berukuran 1M x 1M atau dengan aquarium yang cukup besar. Kemudian yang perlu diperhatikan juga adalah alat yang dapat menghasilkan arus air. Anda dapat mempergunakan aerator, filter kaniser, atau filter khusu yang digunakan untuk breeding. Alat ini nantinya akan menghasilkan gelombang air yang cukup bagi ikan kita. Penulis lebih menyukai menggunakan filter kaniser dan filter breeding. Jika kita menggunakan aerator harus rajin membersihkan dan mengganti air lantaran seisi aquarium teraduk. Untuk penggunaan filter kaniser tidak dapat langsung diaplikasikan. Moncong filter harus dimodifikasi dengan jalan memberikan busa di sekelilingnya agar burayak tidak ikut tersedot. Usahakan agar tidak menggunakan filter dengan kekuatan yang besar. Gunakan filter yang mempunyai kekuatan 600liter/jam.

Kemudian aplikasi filter breeding juga dapat dilakukan. Perlu diingat bahwa filter tipe ini membutuhkan aerator untuk mendorong kerja air. Filter ini bekerja bila udara dipompakan ke dalam batang filter yang akhirnya ikut menggerakkan air ke luar. Efeknya air diluar akan tersedot melalui lubang di bawah. Filter tipe ini sulit dibersihkan. Namun aplikasi ini lebih irit biaya jika dibandingkan dengan filter kanister. Masalah alat apa yang digunakan anda untuk mempraktekkan ini terserah pada kemampuan kantong anda. Namun berdasarkan pengalaman pribadi penulis, ikan yang dibesar melalui sistem ini akan tumbuh secara cepat dan signifikan. Ikan juga tidak mengalami kegemukan akibat kurang gerak.

Sistem ini dapat diaplikasikan setelah ikan berumur 3 minggu tua. Agar ikan cupang sudah mulai kuat berenang dan melawan arus. Jika terlalu kecil ikan akan mati akibat terombang-ambing dan bahkan tersedot. Berikan pakan tanpa henti dengan menggunakan cacing sutera yang ditempatkan di corong cacing. Akan lebih baik lagi bila ditambahkan dengan heater. Air yang hangat akan meningkatkan nafsu makan ikan dan mencegah pertumbuhan bakteri dan penyakit.

Mencegah serit patah




Oleh monex

Ikan cupang memiliki begitu banyak jenis dan warna. Salah satu jenis cupang yang populer adalah jenis serit. Cupang jenis serit memiliki ekor seperti serit/sisir. Memang jika kita belum paham akan menganggap ikan tersebut sebagai ikan yang ekornya rusak. Cupang serit merupakan ikan cupang yang ditemukan oleh peternak indonesia. Pada dasarnya ikan cupang sama dengan ikan cupang yang lain dalam perawatannya. Namun yang perlu diperhatikan adalah ikan cupang serit harus dijaga agar tidak mengalami patah atau keriting. Jika serit ikan kita patah atau keriting akan mengurangi keindahannya. Apalagi untuk ikan yang dikhususkan untuk mengikuti kontes. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi penilaian dewan juri.

Cupang serit termasuk ikan yang agak sulit perwatannya. Perawatan tersebut bertujuan menjaga agar serit tidak rusak. Serit ikan cupang sebenarnya adalah tulang atau gurat sirip. Namun bukan berarti ikan tidak akan mengalami keriting atau patah sirip jika kita melakukan perawatan yang baik.

Mencegah serit patah
Serit patah sering menjadi momok yang menakutkan bagi para hobiis cupang. Serit yang patah biasanya sangat sulit untuk dikembalikan ke keadaan semula. Ikan yang mengalami patah sirip dianggap ikan yang cacat. Ikan seperti ini biasanya akan disortir oleh breeder dan dikategorikan sebagai ikan reject. Memang masih dimungkinkan untuk menumbuhkan kembali serit ikan kesayangan kita. Tetapi alangkah lebih baik jika kita mencegah keindahan ikan kita mengalami patah serit.

Serit yang patah ditandai dengan keadaan gurat serit yang tidak lurus. Lurus disini bukan berarti seperti garis panjang yang lurus. Serit cupang yang lurus adalah serit yang tidak membentuk sudut meskipun bentuknya agak membentuk lengkungan. Serit yang patah seringkali ditemui pada sirip atas yang sering berada di permukaan air. Memang untuk serit patah di ekor atau sirip bawah tidak sesering serit yang patah pada sirip atas. Serit yang patah membutuhkan perawatan yang baik untuk mengembalikannya seperti semula.

Penyebab serit yang patah dikarenakan ruang gerak ikan yang tidak luas. Ikan yang mempunyai gaya renang ‘gradakan’ cenderung sering mengalami patah sirip. Sebab cupang dengan gaya demikian sangat cepat dalam menggerakkan tubuh dan menghentakkan tubuhnya ke dinding aquarium. Serit
atas sering mengalami patah lantaran sirip tersebut tertekuk ketika ikan sedang flaring. Untuk mencegahnya maka tempatkan ikan di aquarium yang luas.

Perawatan Cupang Usai Kontes




Sumber: www.agrina-online.com

Layaknya olahragawan, stamina ikan cupang hias harus selalu fit menghadapi berbagai kontes keindahan dan kemolekan tubuh. Kondisi ikan bertubuh mungil ini usai mengikuti kontes biasanya akan menurun sehingga terlihat tidak bergairah. Jika dibiarkan, keindahannya akan memudar dan tubuhnya rentan terhadap serangan bibit penyakit.

Lomba cupang biasanya diadakan setiap minggu sekali, baik dalam skala kecil maupun besar. Tentu saja sang pemilik cupang, menginginkan penampilan terbaik ikan hiasnya yang mengikuti lomba. Namun, pada hari-hari tanpa lomba pun, pemilik tetap ingin melihat keindahan cupang hiasnya setiap hari. Karena itu seusai lomba, pemiliknya harus memberikan perhatian khusus.

Dikarantina
Menurut Asep Syarifuddin, pecinta cupang hias di bilangan Slipi, Jakarta Barat, merawat cupang hias setelah kontes lebih mudah dari pada mempersiapkan saat menjelang kontes. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kesehatan, kelincahan gerak, dan sirip-siripnya. Untuk keperluan ini, ia menganjurkan hobiis menggunakan akuarium kecil dengan ketinggian air hanya sekitar 7—10 cm. Tujuannya agar sirip ekornya yang panjang tidak menggantung atau merumbai di dasar akuarium.

Air dalam akuarium kecil itu bisa dilakukan dua hari sekali supaya kotoran ikan tidak menyebabkan ikan yang sedang dikarantina ini sakit. “Jangan lupa memberikan obat antibakteri yang bisa dibeli di toko, seperti Root Stop atau Blitz Icht, pada air akuarium dengan dosis satu tetes untuk dua liter air,” jelas ayah satu anak ini.

Setelah itu, ikan perlu dijemur pada pagi hari, sekitar pukul tujuh hingga sembilan, selama satu jam. Selain untuk menghangatkan air akuarium, sinar matahari pagi juga bermanfaat menjaga warna cupang tetap cemerlang.

Pemberian pakan alami selama dalam rekondisi harus rutin. “Minimal 4 kali sehari berupa larva nyamuk (cuk). Cukup 3—6 larva per sekali makan dan daging udang segar,” lanjut pria yang pernah mendapat penghargaan dari Menteri Kelautan dan Perikanan atas keberhasilannya menemukan strain baru cupang hias tersebut.

Daging udang segar ini sangat baik bagi kecerahan warna tubuh cupang terutama warna merahnya karena udang banyak mengandung karoten. Pemberian udang ini harus sudah dipotong kecil-kecil seukuran mulut cupang atau lebih kecil dari biji kacang hijau.

Untuk menjaga stamina, cacing darah beku atau frozen blood worm bisa diberikan. Cacing darah ini banyak mengandung lemak dan sangat bagus bagi pertumbuhan atau perkembangan cupang agar cepat besar.

Melatih Mental dan Fisik
Kegiatan yang tidak boleh dilupakan saat melakukan perawatan adalah melatih mental ikan agar ia tetap mau mengembangkan sirip-sirip indahnya secara maksimal saat kontes lagi. Latihan mental dan fisik ini bisa dilakukan saat penjemuran, selama 10 menit agar ikan tetap agresif.

Dalam latihan itu, jangan menempatkan cupang betina di samping akuariumnya. Pasalnya, ikan jantan ini malah akan malas mengembangkan siripnya dan hanya menyibukkan diri dengan membuat sarang busa di pojok akuarium.

Sebaiknya, tambah pria yang membentuk kelompok tani cupang itu, cupang unggulan diletakkan terpisah sesuai kategori dan tidak mencampur antara yang warna dasar dengan warna kombinasi. Upayakan ikan-ikan tersebut berukuran seragam. Cara ini untuk membiasakan ikan bertemu dengan sesama jenisnya. Selama penjemuran tersebut penyekat antara akuarium yang satu dengan akuariumnya tidak boleh dibuka kecuali saat melatih fisik dan mentalnya.

Giant Plakat pun Punya Sejarah


Giant Plakat, bagi sebagian besar hobiis betta splendens atau cupang hias, siapa yang tak kenal jenis ini. Ukuran badannya yang di atas rata-rata cupang pada umumnya lah yang membuat ia disebut Raksasa (Giant). Untuk pertama kalinya, pada tahun 1999 cupang giant dikembangbiakkan, oleh seorang breeder Thailand bernama Mr. Athapon (Uncle Sala) dan anaknya Mr. Natee, pemilik Diamond Fish Farm. Untuk pertama kalinya mereka mendapatkan seekor cupang plakat yang memiliki panjang 4 inchi (10 cm) dikolam mereka dan memiliki ide untuk mengembangkan cupang tersebut.
Mereka mencari indukan betina yang besar dari sekitar 300 an kolam mereka untuk pasangan si cupang plakat raksasa yang mereka miliki. Dengan gigih mereka melakukan selektif breeding dengan menyilangkan cupang raksasa tersebut sehingga dicapai ukuran dan bentuk yang dikehendaki. Pada tahun 2001 Uncle Sala mulai memasarkan cupang raksasanya dan menamakannya Giant Betta. Setahun kemudian dikirimnya giant betta ini mengikuti kontes cupang internasional IBC di Amerika Serikat. Ketika itu harga seekor giant betta ditawarkan di Aquabid seharga US$ 1000 dan terjual. Gilee bener cing….
Pada awalnya untuk mencapai ukuran 3 inchi (7.5 cm) dibutuhkan waktu 8-9 bulan namun sekarang untuk mencapai ukuran yang sama dapat dicapai hanya dalam waktu 5 bulan saja. Sementara sirip dan warna sudah berkembang semakin bervariasi sehingga didapat giant halfmoon, giant double tail, giant serit. Ukuran terbesar yang dapat ditemukan adalah 5 inchi (12.5 cm) pada giant berumur lebih dari 1 tahun.

Kapan Sebaiknya Pakan Burayak Cupang Mulai Diberikan?


Pakan untuk burayak diberikan pada hari ke-5 setelah penetasannya. Pakan dapat diberikan secukupnya beberapa kali dalam seharinya. Karena dalam masa pertumbuhan, burayak cupang perlu mendapat asupan pakan dalam jarak waktu yang sering, diman pakan yang diberikan kepadanya harus disesuaikan dengan ukuran mulut benih ikan ini.
Pilihan terbaik jenis pakan yang bisa diberikan pada burayak cupang antara lain: infusoria, kuning telur rebus, dan bayi artemia/artemia yang baru menetas (freshly hatched baby brine shrimp). Ketiga alternatif pakan burayak tersebut telah kami singgung dalam posting sebelumnya pada blog ini. Silahkan sobat baca kembali jika diperlukan.
Dalam referensi yang sama, Jim Sonnier menyatakan, menginjak hari ke-11, kita dapat secara perlahan memberikan pakan kering yang disesuaikan dengan ukuran mulut burayak, seiring dengan pertumbuhan/pembesaran ukuran burayak. Sedikit demi sedikit mulailah perkenalkan alternatif pakan lainnya, misal kutu air dan cacing sutera Pengenalan ragam pakan ini dikatakan menjadi salah satu faktor kuncu sukses budidaya cupang kita. Saya sendiri menafsirkan bahwa pengenalan ragam pakan pada burayak cupang ini bisa menjadi alternatif jika suatu saat terjadi kelangkaan pada jenis-jenis pakan tertentu sehingga kita dapat dengan mudah menggantikannya
Beberapa hal yang patut kita repetisi dari ulasan ini antara lain
1. Mulailah berikan pakan pada burayak cupang ketika usianya menginjak hari ke-5 setelah penetasannya
2. Berikan pakan secukupnya beberapa kali dalam sehari
3. Berikan pakan yang menyesuaikan dengan ukuran mulut dan mengikuti pertumbuhan burayak
4. Berikan pakan yang bervariasi/beragam pada burayak cupang kita

Kuning Telur sebagai Pakan Alternatif Burayak Cupang


Salah satu alternatif pakan budidaya dari ikan beta atau cupang adalah kuning telur.  Ada trik memberi pakan burayak cupang kala pakan seperti liquifry sulit didapat, atau karena males kultur infusoria sendiri. Masih dengan kuning telur sebagai pengganti pakan tersebut. Namun dengan teknik yang lebih benar, begini caranya :
  1. telur direbus seperti biasa
  2. dikupas, ambil kuningnya aja dikit
  3. dicampurkan dengan sedikit air, sampai agak halus membentuk butiran-butiran dengan kira-kira pas pada mulut burayak
  4. masukkan ke botol kecil yang ada “spray”nya (bisa botol parfum yang udah dicuci bersih), trus semprotin
    jika botol spray tidak ada, bisa saja dibuat dengan botol model tetes
Jangan takut teknik ini akan membuat air keruh, sepanjang pakan diberikan secukupnya, dan penyifonan air juga dilakukan secara teratur.  Selamat mencoba pakan alternatif burayak cupang.

Jumat, 11 Februari 2011

Menumbuhkan Pakan Alami dengan Pemupukan Kolam

merupakan pakan terbaik bagi pertumbuhan ikan, baik itu bagi larva ikan maupun ikan dewasa. Pakan alami pada dasarnya sudah terdapat dalam air kolam. Namun agar jumlahnya melimpah perlu dilakukan pemupukan kolam.
Pemupukan kolam dapat menggunakan pupuk organik maupun pupuk anorganik. Pupuk organik yang biasa digunakan dalam pemupukan kolam adalah kotoran ayam atau kotoran puyuh. Sedangkan pupuk anorganik yang biasa digunakan adalah urea dan TSP.
Pemupukan kolam dengan menggunakan pupuk organik, dosis yang digunakan adalah 200-500 gram pupuk per meter persegi luas kolam. Sedangkan jika kolam dipupuk dengan pupuk anorganik, dosis yang digunakan adalah 10 gram TSP dan 15 gram Urea per meter persegi luas kolam.
Pemupukan kolam biasanya dilakukan pada saat persiapan kolam. Setelah kolam dikeringkan, pematang dan caren kolam diperbaiki. Tanah dasar kolam di cangkul dan di biarkan kering  2-3 hari. Pupuk organik atau pupuk anorganik lalu di tebarkan secara merata dan kolam digenangi air 30-40 cm. Kolam di biarkan 5-7 hari agar pakan alami tumbuh.
Sebelum ikan dimasukkan, air kolam ditambah sampai kedalaman yang di inginkan.
Untuk pemupukan pada kolam yang sedang dipergunakan, pemupukan sebaiknya menggunakan pupuk organik. Pupuk organik tersebut tidak langsung disebarkan ke dalam kolam karena di khawatirkan akan menurunkan kualitas air kolam.
Pemupukan kolam dilakukan dengan cara memasukkan pupuk organik ke dalam karung, lalu karung tersebut dimasukkan ke dalam kolam. Pakan alami biasanya tumbuh melimpah setelah  5-7 hari.

Kultur Rotifera

Wadah untuk kultur rotifera bisa berupa akuarium atau bak fibre glass. Ke dalam wadak tersebut masukkan pupuk kandang berupa kotoran sapi atau kotoran ayam. Pupuk ini dibungkus dalam kantong strimin dan di celupkan menggantung dalam air.
Beberapa hari setelah pemupukan air akan berwarna coklat. Masukkan bibit rotifera dengan kepadatan 10-15 ekor per liter.
Pada hari ke-7 panen dapat dilakukan dengan serok halus bermata saringan 50 mikron atau kain nilon nomor 200. Hasil panen dapat langsung diberikan kepada larva ikan.-

Kultur cacing tubifex

Kultur cacing tubifex dapat menggunakan wadah berupa bak semen atau wadah lain yang berbentuk panjang. Wadah tersebut harus mempunyai lubang pemasukan air di satu sisi dan lubang pengeluaran di sisi yang lain. Wadah diletakkan di tempat yang teduh.
Media cacing tubifex berupa lumpur selokan setebal 5 cm yang di campur rata dengan pupuk kandang  sebanyak 100 g/m2 atau dedak sebanyak 200 g/m2. Rendam media tersebut selama 3-4 hari.
Setelah di rendam selama 3-4 hari, aliri media dengan air secara kontinu dengan debit yang kecil. Tebarkan bibit cacing tubifex sebanyak kira kira 10 ekor dalam setiap lubang kecil yang berjarak 10-15 cm. Cacing tubifex dapat dipanen setelah 2-4 minggu pemeliharaan.

cara buat pakan Infusoria

Kultur infusoria dapat dilakukan dalam bak semen, baskom atau akuarium. Bahan yang di butuhkan adalah potongan jerami padi, daun selada dan kulit pisang. Dapat pula menggunakan daun selada, daun kol dan daun talas.
Bahan-bahan tersebut direbus hingga menjadi seperti bubur kemudian masukkan ke tempat yang telah di sediakan yang sudah berisi air. Selanjutnya seminggu kemudian media tersebut di tulari dengan bibit infusoria.
Bibit infusoria ini dapat di peroleh dengan mengambil beberapa sendok air comberan atau saluran air yang banyak mengandung bahan organik. Media di letakkan di tempat yagn teduh dan di beri aerasi.
Seminggu kemudian infusoria bisa di panen dan diberikan kepaada anak-anak ikan. Tanda yang tampak bila infusoria telah banyak adalah terlihat lapisan putih seperti awan mengapung di permukaan air.-

CARA PEMBUATAN KOLAM TERPAL

Kolam ikan dengan menggunakan terpal merupakan salah satu alternatif bagi para penghobi / pembudidaya ikan konsumsi maupun ikan hias baik itu yang masih pemula maupun yang sudah professional untuk membuat suatu kolam ikan dengan biaya yang relative murah.
Kerena itu bagi anda yang memiliki sedikit modal untuk memiliki kolam sendiri, cara ini merupakan cara yang sangat tepat karena kolam terpal hanya membutuhkan biaya pembuatan yang relative murah dan sangat mudah untuk dibuat sendiri bila dibandingkan dengan kolam permanen (kolam beton) yang cenderung memiliki konstruksi pembuatan yang cukup rumit dan menghabiskan biaya yang relative besar.
Berikut ini akan saya jelaskan cara pembuatan kolam terpal tersebut :
Bahan:
1. Terpal (ukuran sesuai dengan keinginan anda)
2. Sekam
3. Batako / Bata Merah
KOLAM TERPAL
Cara pembuatan :
  1. Cari posisi tanah yang langsung terkena sinar matahari dan cukup luas untuk pembuatan kolam.
  2. Gali tanah sesuai dengan luas kolam yang anda inginkan dengan kedalaman ± 50 cm.
  3. Tanah hasil galian tadi digunakan untuk tanggul di sisi kolam dan dipadatkan supaya tanggul tersebut kuat lalu permukaan tanggul diberi batako / bata merah supaya permukaannya rata.
  4. Setelah penggalian selesai, selanjutnya dasar kolam diberi sekam secar merata.
  5. Terpal siap dipasang dan diisi air.
  6. Diatas terpal diberi batako / bata merah lagi supaya aman dan rap